UMKM Merauke Rindu miliki Rumah Produksi
KBRN, Merauke: UMKM merupakan pelaku ekonomi yang berbasis home industri dan mampu bertahan dalam situasi apapun. Khususnya pelaku UMKM di Kabupaten Merauke, meski income yang di peroleh menurun saat Pandemi maupun saat peristiwa putusnya kabel optik yang menyebabkan menurunnya sistem pemasaran.
Meski tetap bertahan, namun UMKM masih saja terus di perhadapkan dengan berbagai kendala krusial, salah satunya masih banyak UMKM yang belum memiliki Rumah Produksi.
Menurut Yulita Sirken Pemilik Adli Food, Rumah Produksi sangat di butuhkan untuk pengurusan dokumen lainnya selain izin usaha yang sudah ada. Seperti pengurusan MD, dokumen halal dan dokumen Higienis dari Balai POM.
Menurutnya, untuk membangun satu unit rumah produksi membutuhkan 80 hingga 150 juta karena Rumah Produksi harus memiliki standar operasional yang jelas, seperti lantai menggunakan tehel, dan memiliki tiga ruangan yakni proses produksi, penggorengan dan pengemasan serta toilet harus terpisah dari Rumah Produksi.
“Sampai saat ini kami belum memiliki Rumah Produksi karena membutuhkan dana besar untuk membangun,” ujar Yulita Sirken. Sabtu (10/12/22).
Akibat belum adanya Rumah Produksi Ia hanya bisa mengurus izin usaha saja.
Sementara itu Pemerhati UMKM Haji Ali Syabana, S.E,. M.Si mengatakan Pemerintah dalam hal ini Dinas Perindagkop harus mampu membantu UMKM dalam aktifitasnya termasuk Rumah Produksi dengan memberikan bantuan lunak atau paling tidak bisa menjembatani UMKM dengan BUMN yang memiliki program CSR .
“Saya sarankan Pemerintah untuk mencari solusi membantu UMKM agar lebih berkembang,” ucapnya.
Sedangkan untuk pelaku UMKM Haji Ali menyarankan untuk berani membuat proposal ke BUMN agar di pertimbangkan untuk di akomodir.